Minggu, 06 November 2016

Kitab At Tauhid 15

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 15🖇

Pelajaran yang diambil dari hadits (pertemuan sebelumnya):

1. Besarnya keutamaan kalimat Laa ilaha illallah, karena mengandung tauhid dan ikhlas.

2. Keutamaan Nabi Musa 'alaihis salam dan semangat beliau untuk mendekatkan diri kepada Allah.

3. Ibadah tidak boleh dilaksanakan kecuali sesuai dengan syariat Allah. Sehingga tidak boleh bagi seseorang mengadakan kebid'ahan dari dirinya. Karena dalam hadits tersebut, Nabi Musa memohon kepada Allah agar mengajari kalimat untuk berdzikir.

4. Sesuatu yang sangat dibutuhkan maka hal itu banyak didapatkan. Ketika kalimat Laa ilaha illallah sangat dibutuhkan oleh alam ini, maka dzikir tersebut banyak dan mudah dijumpai.

5. Sesungguhnya Allah ada di atas langit, berdasarkan firman Nya: "Dan penduduk langit selain Aku."

6. Semestinya dzikir tersebut diucapkan seluruhnya. Bukan hanya mengucapkan lafdzul jalalah Allah, sebagaimana hal ini dilakukan sebagian orang yang tidak mengerti.

7. Penetapan adanya timbangan amalan.

8. Para Nabi membutuhkan pengingatan akan keutamaan Laa ilaha illallah.

9. Bahwasanya bumi ada 7 sebagaimana langit.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:31)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 05 Al Muharram 1438 H / 06 Oktober 2016M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid ke 14

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 14

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Musa berkata: "Wahai Rabbku, ajarkan aku sesuatu yang (dengannya) aku bisa mengingat-Mu dan berdoa kepada Mu."

Allah berfirman: "Katakanlah wahai Musa, Laa ilaha illallah."

Musa berkata: "Wahai Rabbku, setiap hamba-Mu (sudah banyak) yang mengucapkan kalimat itu."

Allah berfirman: " Wahai Musa, seandainya ketujuh langit beserta penduduknya selain Aku, dan ketujuh bumi diletakkan pada salah satu anak timbangan, dan kalimat Laa ilaha illallah pada anak timbangan yang lain, niscaya akan lebih berat kalimat Laa ilaha illallah."

(Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dan Al-Hakim menshohihkannya).

Makna hadits secara global:

✍🏻Nabi Musa 'alaihis salam meminta kepada Rabbnya 'azza wa jalla untuk mengajari sebuah dzikir yang bisa dijadikan sebagai wasilah kepada Nya. Kemudian Allah membimbing beliau agar mengucapkan Laa ilaha illallah. Namun Nabi Musa telah mendapati bahwa kalimat itu sudah sering diucapkan oleh manusia, beliau menginginkan dzikir khusus yang berbeda dengan lainnya. Lalu Allah menerangkan tentang besarnya keutamaan dzikir tersebut dan bahwa tidak ada yang bisa menandingi keutamaan ini.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:30-31)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 27 Dzulhijjah 1437 H / 29 September 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid 13

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 13

Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Itban.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka, orang-orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan mengharapkan wajah Allah."

Makna hadits secara global:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah dengan ikhlas, lalu menjauhi perbuatan syirik secara lahir dan batin, kemudian meninggal dalam keadaan demikian, maka nanti pada hari kiamat dia tidak akan disentuh oleh api neraka.

Pelajaran yang bisa diambil dari hadits:

1. Keutamaan tauhid yaitu bisa menyelamatkan dari neraka menghapuskan dosa-dosa.

2. Iman tidaklah cukup hanya dengan ucapan tanpa keyakinan di dalam hati. Karena hal itu seperti keadaan orang-orang munafik.

3. Iman tidaklah cukup hanya dengan keyakinan tanpa ucapan. Karena hal itu seperti keadaan para pengingkar.

4. Neraka diharamkan bagi orang-orang yang melaksanakan tauhid secara sempurna.

5. Sebuah amalan tidaklah bermanfaat. Kecuali bila dilakukan dengan ikhlas mengharapkan wajah Allah dan tepat sesuai sunnah Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam.

6. Orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah namun tetap berdoa kepada selain Allah, maka ucapan tersebut tidak bermanfaat baginya. Hal ini seperti keadaan para penyembah kuburan saat ini, mereka mengucapkan Laa ilaha illallah namun tetap berdoa kepada mayit dan mendekatkan diri kepada mereka.

7. Penetapan wajah bagi Allah ta'ala yang sesuai dengan Kemuliaan dan Keagungan Nya.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:28-29)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Rabu, 19 Dzulhijjah 1437 H / 21 September 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Jumat, 09 September 2016

Kitab At Tauhid 12

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

--------------------------------------🎀

PERTEMUAN KE 12

Dari Ubadah bin Ash-Shomit radhiyallahu anhu berkata:

"Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah saja tidak ada sekutu bagi-Nya, dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, bersaksi bahwa Isa adalah hamba Allah dan utusanNya serta kalimat-Nya yang Allah utus kepada Maryam dan ruh yang Ia ciptakan, bersaksi bahwa surga dan neraka adalah benar adanya, Allah akan masukkan ia ke dalam surga apapun amalannya." (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim.)

Makna Hadits Secara Global:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengabarkan kepada kita dengan jelas tentang keutamaan dan kemuliaan tauhid.

Yaitu barang siapa yang mengucapkan dua kalimat syahadat disertai dengan mengetahui maknanya dan mengamalkan kandungannya secara lahir dan batin, kemudian dia juga menjauhi sikap berlebihan dan sikap merendahkan kepada dua nabi yang mulia yaitu 'Isa dan Muhammad 'alaihima asholatu wasallam, yakni dia menetapkan kerasulan dan penghambaan keduanya kepada Allah, serta keduanya tidak memiliki sedikitpun kekhususan rububiyah, dia juga meyakini adanya surga dan neraka, maka tempat kembali orang ini adalah surga walaupun dia berbuat kemaksiatan selain syirik.

Pelajaran Yang Diambil Dari Hadits:

1. Keutamaan tauhid dan karenanya Allah mengampuni dosa-dosa.

2. Luasnya keutamaan dan kebaikan Allah subhanahu wa ta'ala.

3. Wajibnya menjauhi sikap berlebihan dan merendahkan pada para nabi dan orang shalih. Sehingga kita tidak boleh mengingkari keutamaan mereka dan tidak boleh ghuluw (melampaui batas) kemudian memberikan sebagian ibadah kepada mereka. Sebagaimana hal itu dilakukan sebagian orang bodoh dan sesat.

4. Aqidah tauhid menyelisihi seluruh agama kekufuran, baik yahudi, nashara, penyembah berhala maupun penyembah masa.

5. Pelaku maksiat dari kalangan ahli tauhid, tidaklah kekal di neraka.

Bersambung insya Allah...

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:24-25)
Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

Dipublikasikan: Rabu, 05 Dzulhijjah 1437 H / 07 September 2016 M​

Saalikat Manhaj Salaf

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid 11

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

--------------------------------------🎀

PERTEMUAN KE 11🖇

Bab Tauhid Dan Dosa-dosa Yang Dihapuskan

Allah ta'ala berfirman:

*الذين ءامنوا و لم يلبسوا إيمنهم بظلم أولئك لهم الأمن و هم مهتدون* (الأنعام: ٨٢)

Artinya: "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuri keimanan mereka dengan kedzaliman, mereka inilah yang akan mendapatkan keamanan dan mereka inilah yang mendapatkan petunjuk." (Q.S. Al-An'am: 82)

Makna ayat secara global:

Allah subhanahu mengabarkan bahwa orang-orang yang memurnikan ibadah hanya untuk Allah saja dan tidak mencampur tauhid mereka dengan kesyirikan, mereka akan mendapatkan rasa aman dan ketakutan dan hal-hal yang tidak disukai nanti pada hari kiamat. Mereka juga mendapatkan petunjuk ke jalan yang lurus ketika di dunia.

Pelajaran yang bisa diambil dari ayat:

1. Keutamaan tauhid dan kebaikan yang dihasilkan ketika di dunia dan akhirat.

2. Kesyirikan merupakan kedzoliman yang membatalkan keimanan kepada Allah, apabila syirik besar. Dan mengurangi keimanan kepada Allah, apabila syirik kecil.

3. Dosa syirik tidak diampuni.

4. Kesyirikan menyebabkan ketakutan baik di dunia maupun di akhirat.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal: 22-23)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 29 Dzulqa'dah 1437 H / 01 September 2016 M​.

Saalikat Manhaj Salaf

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid 10

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.
-------------------------------------

PERTEMUAN KE 10

Dari Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu, beliau berkata: "Aku pernah membonceng Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam di atas keledai.

Lalu beliau bersabda kepadaku:

"Wahai Mu'adz tahukah engkau apa hak Allah atas para hamba, dan hak para hamba atas Allah?"

Aku berkata; "Allah dan Rasul Nya yang lebih mengetahui."

Kemudian beliau bersabda:

"Hak Allah atas para hamba adalah mereka beribadah kepada Nya dan tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun. Dan hak para hamba atas Allah adalah Allah tidak mengadzab orang yang tidak menyekutukan Nya dengan sesuatu apapun."

Akupun berkata:

"Wahai Rasulullah, tidakkah saya menyampaikan kabar gembira ini kepada orang-orang?"

Beliau bersabda: "Jangan engkau menyampaikan hal itu sehingga mereka bersandar kepadanya (tidak berlomba dalam beramal shalih)."

[Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim dalam kitab shahih keduanya].

Pelajaran yang bisa diambil dari hadits:

1. Tawadhu'nya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, dimana beliau mengendarai keledai dan memboncengkan seseorang. Hal ini berbeda dengan orang-orang yang bersikap sombong.

2. Bolehnya memboncengkan seseorang di atas hewan tunggangan apabila tidak memberatkan hewan tersebut.

3. Metode pengajaran dengan tanya jawab.

4. Seseorang yang ditanya tentang sesuatu yang tidak ia ketahui hendaknya mengatakan: Allahu a'lam (Allah yang lebih mengetahui).

5. Pengertian hak Allah atas para hamba, yaitu mereka beribadah kepada Nya saja dan tidak menyekutukan Nya.

6. Seseorang yang tidak menjauhi kesyirikan, pada hakikatnya dia tidak menyembah Allah walaupun dia melakukan ibadah.

7. Keutamaan tauhid dan berpegang teguh dengannya.

8. Tafsir tauhid, yaitu *beribadah kepada Allah saja dan meninggalkan syirik.*

9. Disunnahkan menyampaikan kabar yang menggembirakan orang lain.

10. Bolehnya menyembunyikan ilmu apabila hal itu bermashlahat.

11. Adab seorang pelajar kepada pengajarnya.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:20-21)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

Dipublikasikan: Kamis, 22 Dzulqa'dah 1437 H /25 Agustus 2016 M​.

Saalikat Manhaj Salaf

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid 9

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.
--------------------------------------🎀

PERTEMUAN KE 9🖇

Ibnu Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata yang artinya:

Barang siapa yang ingin melihat wasiat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam yang terdapat stempel beliau padanya, hendaknya dia membaca firman Allah ta'ala:

قل تعالوا أتل ما حرم ربكم عليكم...

Sampai firman Allah;

... و أن هذا صرطي مستقيما فاتبعوه (الأنعام:١٥١-١٥٣)

(Ayat pada pelajaran yang lalu, pent).

Kesesuaian Atsar Dengan Bab:

Keterangan tentang wasiat Allah yang ada dalam ayat-ayat tersebut adalah wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga. Karena Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam  berwasiat dengan apa yang diwasiatkan oleh Allah.

Pelajaran yang diambil dari atsar:

1. Pentingnya 10 wasiat tersebut.

2. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam berwasiat dengan apa yang Allah wasiatkan. Sehingga setiap wasiat Allah juga merupakan wasiat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

3. Dalamnya ilmu para shahabat dan bagusnya pemahaman mereka terhadap kitab Allah.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:19-20)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 15 Dzulqa'dah 1437 H /18 Agustus 2016 M​.

Saalikat Manhaj Salaf

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in