๐ KAJIAN BAHTERAKU ๐
[ Pertemuan. 1 ]
๐Dari Kitab:
ุฃุณุจุงุจ ุณุนุงุฏุฉ ุงูุฃุณุฑุฉ.
๐ AGAR RUMAH TANGGA BAHAGIA ๐
โFadhilatus Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili hafizhahullah ta'ala
_______________________
๐ปAdapun perkara yang kita berkumpul untuknya adalah perkara yang sebagaimana telah kalian dengar dari Syaikh Shalih โsemoga Allah selalu memberikan taufiq kepadanya-:
๐โAsbaab Saโaadatil Usrahโ๐
(Sebab-Sebab Kebahagiaan Keluarga).
------------------------
โซ Perkara ini sangatlah penting. Setiap kita memiliki keluarga. Yang kecil maupun yang besar, semua dari kita inginnya melihat kebahagian di dalam rumahnya.
โ Semua kita, cita-citanya melihat kebahagiaan terpancar dari wajah-wajah istri-istri dan anak-anaknya. Semua kita menginkan kabahagiaan hidup.
โ๐ป๐ Tiada diragukan bahwa keluarga adalah asas masyarakat. Apabila keluarga hidup bahagia dan tentram, maka demikian juga masyarakat akan bahagia dan tentram.
โ๐ฝ๐๐ผWajib untuk kita ketahui bahwa tatkala kita membicarakan tentang kebahagian keluarga, bukan berarti kita memaksudnya keluarga tersebut tanpa ada masalah (problema rumah tangga).
๐จSebab, termasuk tabiโat dari berkumpulnya manusia adalah terjadinya sebagian masalah; terjadi antara mereka sebagian problema. Akan tetapi yang kita inginkan agar pondasi dasar dari rumah tangga tersebut adalah kebahagiaan dan kejernihan.
๐๐ผ๐๐ฝAgar rumah tangga tersebut mampu untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dengan baik. Dengan penyelesaian yang tidak memperkeruh kejernihannya dan tidak menghilangkan ketentraman dan kedamaiannya.
๐ก Kita ingin agar kebahagiaan itu selalu menghiasai rumah tangga. Apabila sang ayah masuk, rumah memancarkan kebahagiaan karenanya. Dan, apabila dia keluar, keluarga menanti-nanti kembalinya.
๐ผ๐ Kita menginginkan agar suami merasa gembira dengan istrinya dan istri merasa gembira dengan suaminya. Anak-anak merasa gembira dengan kedua orang tuanya. Demikian pula orang tua, merasa gembira dengan anak-anaknya.
๐ Kita menginginkan terwujudnya kasih-sayang di dalam rumah. Sudah dimaklumi bahwa keluarga itu tersusun dari pangkal (ashlun) dan cabang (farโun).
๐๐ผPangkalnya adalah suami-istri sementara cabangnya buah pernikahan: anak-anak, baik laki-laki maupun perempuan.
๐๐พ Dimaklumi pula bahwa apabila kebahagiaan itu sudah terwujud pada pangkalnya, maka kebahagiaan itu akan merambah pada anak-anaknya.
๐ Bersambung Insya Allah.
โ Alih Bahasa : Al Ustadz. Abu Hudzaifah Ahmad bin Kadiyat ุญูุธู ุงููู.
๐ธ๐ุณุงููุงุช ู ููุฌ ุงูุณูู๐๐ธ
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.