Senin, 24 April 2017

Kitab Tauhid 31

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 31

Imam Al-Bukhari dan imam Muslim meriwayatkan dari Sahl bin Sa'd radhiyallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda pada perang khaibar, yang artinya:

"Sungguh besok aku akan berikan bendera perang kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasul Nya, Allah dan Rasul Nya juga mencintainya. Allah akan berikan kemenangan melalui tangannya."

Maka malam itu para shahabat membahas siapakah yang akan mendapatkan bendera tersebut. Pagi harinya mereka segera menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan masing-masing berharap beliau memberikan bendera itu kepadanya. Lalu beliau bersabda: "Dimana Ali bin Abi Thalib?" Dikatakan bahwa dia sedang sakit mata. Maka para shahabat menjemputnya dan membawa ke hadapan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Kemudian beliau meludahi matanya dan mendoakannya. Lalu matanya sembuh bahkan seakan tidak pernah sakit sebelumnya. Kemudian beliau memberikan bendera perang kepadanya dan bersabda:

"Pelan-pelanlah engkau dalam berjalan, sampai engkau tiba di pekarangan mereka. Ajaklah mereka untuk masuk islam. Dan sampaikan kepada mereka tentang hak Allah atas mereka. Demi Allah, Allah memberikan hidayah kepada salah seorang dari mereka melalui tanganmu lebih baik daripada engkau mendapatkan seekor unta merah." Bersambung Insya Allah...

(Mulakhas Syarh Kitab At-Tauhid hal: 57)

✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahallah-

Dipublikasikan: Kamis, Jumadil Awwal 1438H/ 17 Februari 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab Tauhid 30

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 30

Pelajaran yang diambil dari hadits (sebelumnya):

1. Disyariatkan untuk mengirim da'i yang mendakwahkan agama Allah.

2. Persaksian Laa ilaha illallah adalah kewajiban yang paling awal. Dan ini adalah perkara pertama yang didakwahkan kepada manusia.

3. Makna syahadat Laa ilaha illallah adalah meng-Esakan Allah dalam ibadah dan meninggalkan peribadahan kepada selainNya.

4. Seorang yang kafir tidak dianggap masuk islam kecuali dengan mengucapkan Laa ilaha illallah.

5. Seseorang bisa saja membaca dan mengenal, namun tidak faham dengan makna Laa ilaha illallah. Atau faham maknanya namun tidak mengamalkannya, seperti keadaan ahli kitab.

6. Berbicara kepada orang yang berilmu tidaklah sama dengan berbicara kepada orang yang bodoh.

7. Peringatan bagi seseorang terlebih lagi seorang da'i, bahwa dia harus memiliki pengetahuan tentang agama supaya bisa menangkal syubhat-syubhat, dan hal itu bisa dilakukan dengan menuntut ilmu.

8. Shalat adalah kewajiban terbesar setelah dua kalimat syahadat.

9. Zakat adalah rukun yang paling utama setelah shalat.

10. Keterangan tentang salah satu golongan yang berhak mendapatkan zakat yaitu orang faqir, dan bolehnya memberikan zakat hanya kepada mereka, tidak kepada golongan lain yang berhak.

11. Tidak boleh mengambil zakat dari harta yang paling berharga kecuali atas ridha pemiliknya.

12. Peringatan dari perbuatan zhalim, dan bahwa doa orang yang terzhalimi adalah doa yang mustajab walaupun dia adalah orang yang bermaksiat. Bersambung insyaAllah...

(Mulakhas Syarh Kitab At-Tauhid hal:56)


✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahallah-

Dipublikasikan: Rabu, 11 Jumadil Awwal 1438H/ 09 Februari 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab Tauhid 29

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 29

Makna Hadits Secara Global:

Ketika Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam mengutus Mu'adz bin Jabal radhiyallahu 'anhu untuk berdakwah ke yaman dan mengajari mereka, beliau menentukan langkah yang harus ditempuh.

Beliau menjelaskan bahwa dia akan bertemu suatu kaum yang memiliki ilmu dan bisa berdebat dari kalangan yahudi dan nasrani. Hal itu supaya Mu'adz siap menjawab syubhat mereka. Kemudian beliau memberi tahu perkara yang paling penting untuk mengawali dakwah untuk memperbaiki aqidah mereka. Karena hal itu merupakan pokok dalam kehidupan.

Dan apabila mereka taat maka hendaknya ia memerintahkan mereka untuk menegakkan shalat karena shalat adalah kewajiban yang paling utama setelah tauhid.

Apabila mereka taat maka hendaknya ia memerintahkan orang kaya diantara mereka untuk menyerahkan zakat harta mereka kepada orang miskin. Dalam rangka empati kepada mereka dan mewujudkan rasa syukur kepada Allah. Kemudian beliau memperingatkan agar tidak meminta harta yang berharga (untuk zakat), karena yang wajib adalah mengeluarkan harta yang pertengahan (keadaannya).

Beliau juga menghasung agar Mu'adz berbuat adil dan tidak berbuat dzalim supaya orang yang didzalimi tidak mendoakan kejelekan baginya, karena doa orang yang terdzalimi adalah doa yang mustajab. Bersambung insyaAllah.

(Mulakhas Syarh Kitab At-Tauhid hal: 55-56)

✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahallah-

Dipublikasikan: Rabu, 04 Jumadil Awwal 1438H/ 01 Februari 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab Tauhid 28

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 28

Bab Mendakwahkan syahadat Laa ilaha illallah

Dari ibnu Abbas radhiyallahu 'anhuma, ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengutus Mu'adz ke yaman, beliau berpesan yang artinya:

"Sesungguhnya engkau akan mendatangi suatu kaum dari ahli kitab. Maka hendaknya perkara yang paling awal yang engkau seru kepada mereka adalah Syahadat Laa ilaha illallah. Dalam riwayat yang lain, agar mereka mentauhidkan Allah. Apabila mereka menaatimu dalam hal itu, ajarilah mereka bahwa Allah mewajibkan kepada mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam. Dan apabila mereka menaatimu dalam hal itu maka ajarilah mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka membayar shadaqah. Yang diambil dari orang kaya lalu diberikan kepada orang miskin. Apabila mereka menaatimu dalam hal itu maka hati-hatilah engkau dari mengambil harta berharga mereka, dan hati-hatilah dari doa orang yang terdzalimi. Karena tidak ada penghalang antara doa tersebut dengan Allah." (Muttafaqun 'alaihi). Bersambung insyaAllah..

(Mulakhas Syarh Kitab At-Tauhid hal: 54)

Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahallah-

Dipublikasikan: Rabu, 27 Rabi'ul Akhir 1438H/ 25 Januari 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Ta'limul Abnaa'i (39)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Pertemuan ke 39

Bunayya, Alhamdulillah bertemu lagi ya. Naah pekan ini pertemuan terakhir kita ya dalam membahas "Kitab Ta'limul Abnaa' " Alhamdulillah. Tapi jangan sedih ya, karena kita akan bertemu pada pembahasan kitab baru insyaAllah. Tetap semangat ya bunayya .

Kisah Langit Yang Luas

Setelah engkau menunaikan shalat fajar dari hari-hari yang ada dan engkau hendak kembali menuju rumahmu hendaknya engkau mengulang-ulang lagi dzikir pagi hari.

Dan diantara dzikir pagi hari adalah:

سبحان الله وبحمده

Artinya: "Maha suci Allah dan segala pijian untuk-Nya."

Dibaca sebanyak seratus kali yang engkau hitung dengan menggunakan jari-jarimu.
Sungguh ketika engkau angkat pandanganmu keatas langit sana kemudian perhatikanlah warna langit yang masih bersih tanpa ada awan dan mendung engkau akan terpesona dengan keelokan serta keindahan ciptaan Allah yang dia ciptakan pada langit ini.

Kemudian tanyakan pada dirimu sendiri:

"Apakah engkau tidak heran bahwa kedua matamu tidak bisa memandang langit yang luas ini?"

Putarlah kepalamu untuk melihat langit yang tadi berada di belakangmu, ternyata engkau dapati engkau tidak mampu untuk memandang langit secara keseluruhan dengan mata ini tidak pula mata ini bisa melihat semua sisi-sisi langit itu, dikarenakan langit itu sangat luas sekali.

Milik Allah lah nama-nama yang indah lagi tinggi.

Jika saja langit dunia yang berada diatas kita ini tidak bisa kita pandang secara menyeluruh, dan langit itu adalah salah satu dari makhluk ciptaan Allah, lalu bagaimana kita bisa memandang Allah dengan mata-mata kita nanti di akhirat kelak wahai putraku?

Oleh karena itulah, mari kita  mengulang-ulang dalam kekhusyu'an serta tenang dalam mengucapkan:

  سبحان الله العظيم

Artinya: "Maha Suci Allah yang Maha Agung."

Sampai berjumpa lagi pada buku baru yang akan kita pelajari -insya Allah- pelajaran baru.

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh .

Diterjemahkan oleh: Redaktur Saalikat Manhaj Salaf.

Dipublikasikan: Sabtu, 12 Jumadil Akhir 1438H/ 11 Maret 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf