Rabu, 16 November 2016

Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas) 6

┏━━━━━━━━━━━━━━━💧🌷━━┓
          ❝ K.A.J.I.A.N  F.I.Q.H ❞
┗━━🌷💧━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas).

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.​

▫Pertemuan. 6

ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ
<ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﺃﺣﻜﺎﻡ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﻭاﻟﻤﻴﺎﻩ>

ﻗﺎﻝ ﺷﻴﺦ اﻹﺳﻼﻡ اﺑﻦ ﺗﻴﻤﻴﺔ: "ﺃﻣﺎ ﻣﺴﺄﻟﺔ ﺗﻐﻴﺮ اﻟﻤﺎء اﻟﻴﺴﻴﺮ ﺃﻭ اﻟﻜﺜﻴﺮ ﺑﺎﻟﻄﺎﻫﺮاﺕ؛ ﻛﺎﻹﺷﻨﺎﻥ، ﻭاﻟﺼﺎﺑﻮﻥ، ﻭاﻟﺴﺪﺭ، ﻭاﻟﺨﻄﻤﻲ، ﻭاﻟﺘﺮاﺏ، ﻭاﻟﻌﺠﻴﻦ ... ﻭﻏﻴﺮ ﺫﻟﻚ ﻣﻤﺎ ﻗﺪ ﻳﻐﻴﺮ اﻟﻤﺎء، ﻣﺜﻞ اﻹﻧﺎء ﺇﺫا ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﺃﺛﺮ ﺳﺪﺭ ﺃﻭ ﺧﻄﻤﻰ، ﻭﻭﺿﻊ ﻓﻴﻪ ﻣﺎء، ﻓﺘﻐﻴﺮ ﺑﻪ، ﻣﻊ ﺑﻘﺎء اﺳﻢ اﻟﻤﺎء؛ ﻓﻬﺬا ﻓﻴﻪ ﻗﻮﻻﻥ ﻣﻌﺮﻭﻓﺎﻥ ﻟﻠﻌﻠﻤﺎء".

ﺛﻢ ﺫﻛﺮﻫﺎ ﻣﻊ ﺑﻴﺎﻥ ﻭﺟﻪ ﻛﻞ ﻗﻮﻝ، ﻭﺭﺟﺢ اﻟﻘﻮﻝ ﺑﺼﺤﺔ اﻟﺘﻄﻬﺮ ﺑﻪ، ﻭﻗﺎﻝ: "ﻫﻮ اﻟﺼﻮاﺏ؛ ﻷﻥ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻗﺎﻝ: {ﻭﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﻣﺮﺿﻰ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺳﻔﺮ ﺃﻭ ﺟﺎء ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ اﻟﻐﺎﺋﻂ ﺃﻭ ﻻﻣﺴﺘﻢ اﻟﻨﺴﺎء ﻓﻠﻢ ﺗﺠﺪﻭا ﻣﺎء ﻓﺘﻴﻤﻤﻮا ﺻﻌﻴﺪا ﻃﻴﺒﺎ ﻓﺎﻣﺴﺤﻮا ﺑﻮﺟﻮﻫﻜﻢ ﻭﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ﻣﻨﻪ}
، ﻭﻗﻮﻟﻪ: {ﻓﻠﻢ ﺗﺠﺪﻭا ﻣﺎء}
ﻧﻜﺮﺓ ﻓﻲ ﺳﻴﺎﻕ اﻟﻨﻔﻲ، ﻓﻴﻌﻢ ﻛﻞ ﻣﺎ ﻫﻮ ﻣﺎء، ﻻ ﻓﺮﻕ ﻓﻲ ﺫﻟﻚ ﺑﻴﻦ ﻧﻮﻉ ﻭﻧﻮﻉ" اﻧﺘﻬﻰ...


Kitab Thaharah
«Bab Hukum-Hukum Bersuci dan Air»

Bagaimana jika Air itu tercampur dengan materi lain?

Berkata Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah Rahimahullah menjelaskan permasalahan ini:

"Adapun permasalahan air yang jumlahnya sedikit atau banyak yang berubah karena tercampur dengan materi - materi yang suci seperti; abu kayu, sabun, daun bidara, jerami kering, tanah, tepung atau yg sejenisnya, dimana bisa mengubah wujud air , seperti bejana yang ada sisa air daun bidara dan jerami, lalu dimasukan air kedalamnya sehingga mengubah wujud air itu, akan tetapi dengan itu tetap disebut air (bukan kopi, teh atau yg lainya, pent-), maka dalam hal ini ada dua pendapat yang terkenal dari para ulama,

🖇Kemudian beliau syaikhul islam menyebutkan kedua pendapat itu dan menjelaskan sisi pendalilan dari tiap pendapat, kemudian beliau menguatkan pendapat yang menyatakan tetap sah menggunakan air tersebut untuk bersuci" itulah pendapat yang benar, karena Allah ta'ala berfirman :

{ﻭﺇﻥ ﻛﻨﺘﻢ ﻣﺮﺿﻰ ﺃﻭ ﻋﻠﻰ ﺳﻔﺮ ﺃﻭ ﺟﺎء ﺃﺣﺪ ﻣﻨﻜﻢ ﻣﻦ اﻟﻐﺎﺋﻂ ﺃﻭ ﻻﻣﺴﺘﻢ اﻟﻨﺴﺎء ﻓﻠﻢ ﺗﺠﺪﻭا ﻣﺎء ﻓﺘﻴﻤﻤﻮا ﺻﻌﻴﺪا ﻃﻴﺒﺎ ﻓﺎﻣﺴﺤﻮا ﺑﻮﺟﻮﻫﻜﻢ ﻭﺃﻳﺪﻳﻜﻢ ...}

"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air atau menyentuh perempuan, lalu kamu tidak memperoleh air, maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan tanganmu dengan tanah itu... (Q.S Al-Maidah;6)

Ungkapan dalam firman Allah: " Lalu kamu tidak memperoleh air " kata air disini dalam bentuk nakirah (kata benda tidak tertentu) sehingga mencakup semua air, tidak ada bedanya antara satu jenis air  dengan yang lainnya" Demikian penjelasan beliau.

Bersambung insya Allah...

__________
Diterjemahkan Akhukum Fillah. Abu Amina Al-jawiy Dipondok Yatim Non Yatim An Nashihah Cepu.

Dipublikasikan; Jum'at, 13 Al-Muharram 1438 H / 14 Oktober 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.