Jumat, 20 Januari 2017

Kitab At Tauhid 27

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

🗒PERTEMUAN KE 27.

Bab Mendakwahkan syahadat Laa ilaha illallah

Allah ta'ala berfirman:

قل هذه سبيلي أدعو إلى الله على بصيرة أنا ومن اتبعني وسبحان الله وما أنا من المشركين (يوسف: ١٠٨)

Artinya: "Katakanlah ini adalah jalanku aku mendakwahkan kepada tauhid, diatas ilmu, aku dan orang orang yang mengikutiku. Maha Suci Allah dan tidaklah aku termasuk orang musyrik. (Q.S: Yunus: 108)

Makna ayat secara global:

       Allah memerintahkan kepada Rasul Nya agar mengatakan kepada manusia tentang jalan dan sunnah yang beliau tempuh. Yaitu mendakwahkan syahadat Laa ilaha illallah diatas ilmu, keyakinan dan petunjuk. Demikian pula orang-orang yang mengikuti beliau.

      Beliau dan para pengikut beliau juga menyucikan Allah dari segala sekutu kekuasaan Nya dan peribadahan kepada Nya. Juga berlepas diri dari orang-orang yang menyekutukan Nya walaupun mereka adalah kerabat yang paling dekat.

Pelajaran yang diambil dari ayat:

1. Mendakwahkan kepada syahadat Laa ilaha illallah adalah jalan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan pengikut beliau.

2. Seorang da'i wajib berilmu terhadap apa yang ia dakwahkan dan terhadap apa yang ia larang.

3. Peringatan bagi para da'i untuk ikhlas dalam berdakwah. Yaitu tidak ada tujuan dalam berdakwah selain mengharapkan wajah Allah. Bukan untuk mencari harta, kepemimpinan atau pujian manusia. Bukan pula mendakwahkan kelompok atau madzhab tertentu.

4. Adanya bashiroh merupakan suatu kewajiban. Karena mengikuti Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam adalah sesuatu yang wajib, dan mengikuti beliau tidaklah terealisasi melainkan dengan adanya bashiroh yaitu ilmu dan keyakinan.

5. Kebagusan tauhid karena berarti menyucikan Allah.

6. Buruknya syirik karena berarti mencela Allah.

7. Wajibnya bagi seorang muslim untuk menjauhkan diri dari pelaku kesyirikan. Bukan hanya sekedar tidak melakukan kesyirikan. Bersambung Insya Allah...

(Mulakhas Syarh Kitab At-Tauhid hal: 51-53)
Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahallah-

Dipublikasikan: Rabu, 20 Rabi'ul Akhir 1438H/ 18 Januari 2017M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.