📚 Kajian Bahteraku 📚
[ Pertemuan ke. 13 ]
📖 Dari Kitab:
Asbaab Sa'adatil Usrah.
🎀 AGAR RUMAH TANGGA BAHAGIA 🎀
✒Karya: Fadhilatus Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili hafizhahullah ta'ala
_______________________
6⃣. SEBAB KEENAM: ADIL TERHADAP ANAK
🏡 Di antara sebab kebahagiaan rumah tangga adalah adil terhadap anak-anak dan tidak membedakan mereka dalam muamalah. Adil terhadap mereka dalam masalah pembagian. Adil dalam masalah mengajaknya berbicara. Adil dalam masalah mengajaknya bermain. Adil dalam masalah memberikan pemberian.
👆Yang seperti ini akan menyatukan hati. Jika anak-anak melihat ayahnya adil terhadap mereka, maka hati mereka akan bersatu. Mereka sama-sama menyenangi ayahnya. Sang ayah tertawa bersama si A, tertawa bersama si B, bercakap-cakap dengan si A, berbacap-cakap dengan si B, bermain bersama si A, bermain bersama si B. maka bersatulah hati-hari mereka.
💧Adapun tatkala sang ayah membeda-bedakan anaknya, sungguh artinya dia telah mencerai-beraikan hati mereka.
☝️🏽Oleh sebab itu, wahai saudara-saudaraku! Datang keterangan dalam sebuah hadits bahwa istri Basyir bin Sa’d mengatakan kepada suaminya,
🔖 انْحَلْ ابْنِي غُلَامَكَ وَأَشْهِدْ لِي رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ!
✒️“Berikan pembantu kepada anakku dan mintalah pesaksian Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam untukku!”
🌹Wanita ini ingin agar anaknya diberi pembantu dan minta untuk dipersaksikan. Siapa yang dimintai persaksian? Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
📝 Nu’man bin Basyir menceritakan, “Beliau pun datang menemui Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam. Basyir mengatakan,
🌻“Sesungguhnya putri fulan (salah satu istriku) minta kepadaku agar aku memberikan pembantu kepada anaknya.”
🔍 Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
📌 أَلَهُ إِخْوَةٌ؟
🔗 “Apa dia punya saudara?”
🔗 “Ya,” jawab ayahku.
📌أَفَكُلَّهُمْ أَعْطَيْتَ مِثْلَ مَا أَعْطَيْتَه؟
🔗 “Apa semuanya kamu beri seperti yang kamu berikan kepadanya?” tanya Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
🔗 “Tidak,” jawab ayah.
📌فَلَيْسَ يَصْلُحُ هَذَا، وَإِنِّي لَا أَشْهَدُ إِلَّا عَلَى حَقٍّ.
🔗 “Tidak benar yang seperti itu. Aku tidak akan mempersaksikan sesuatu kecuali kebenaran.”
👍🏻Ini hadits yang hadits yang sangat agung. Basyir radhiallahu 'anhu memberi salah satu anaknya budak (pembantu) dan tidak memberi anak-anaknya yang lain, dan tidak ada di sana sebab yang mengharuskan dia mengkhususkan pemberian tersebut. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,
📌 فَلَيْسَ يَصْلُحُ هَذَا، وَإِنِّي لَا أَشْهَدُ إِلَّا عَلَى حَقٍّ.
“Tidak benar yang seperti itu. Aku tidak akan mempersaksikan sesuatu kecuali kebenaran.”
📖 Dalam riwayat yang lain disebutkan,
📌 لَا تُشْهِدْنِي عَلَى جَوْرٍ، إِنَّ لِبَنِيكَ عَلَيْكَ حَقًّا، أَنْ تَعْدِلَ بَيْنَهُمْ.
❗️“Janganlah memintaku untuk mempersaksikan ketidak-adilan. Sesungguhnya anak-anakmu memiliki hak darimu, yaitu kamu berbuat adil terhadap mereka.”
☑️ Jadi, adil terhadap anak-anak merupakan sebab yang bisa mendatangkan kebahagiaan rumah tangga.
💐Bersambung Insya Allah...
✍ Diterjemahkan oleh: Al Ustadz. Abu Hudzaifah Ahmad bin Kadiyat حفظه الله ورعاه.
Dipublikasikan: Sabtu, 11 Jumadil Awwal 1437H || 20 Februari 2016M.
http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.