Selasa, 02 Agustus 2016

Pertemuan ke 22

┏━━━━━━━━━━━━━━━🗒🌷━━┓
     ❝ K.A.J.I.A.N  A.K.I.D.A.H ❞
┗━━🌷🗒━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Syarh Al-Qawaidul Arba'.
Karya Syaikhul Islam Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah.
Pensyarah: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah.

                       بسم اللــــــه الرحمـن الرحـــيم

Matan:

القاعدة الرابعة: أَنَّ مُشْرِكِي زَمَانِنَا أَغْلَظَ شِركًا مِنَ الأَوَّلِينَ؛ لِأَنَّ اْلأَوَّلِيْنَ يُشْرِكِونَ فِى الرَّخَاءِ وَيَخْلِصُونَ فِى الشِّدَةِ، ومُشرِكُوْ زَمَانِنَا شِركُهُم دَائِمٌ فِى الرَّخَاءِ وَ الشِّدَّةِ!!

وَالَّدلِيْلُ قَوْلُهُ تَعَالَى: {فَإذَا رَكِبُوا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّــاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ} العنكبوت: ٦٥

4. Qaidah keempat:

Sesungguhnya orang-orang musyik pada jaman kita lebih parah kesyirikannya daripada orang-orang musyrik jaman dahulu (jaman Nabi shallallahu 'alaihi wasallam), karena orang-orang musyrik jaman dahulu berbuat syirik ketika dalam keadaan lapang dan mengikhlaskan ibadah ketika dalam keadaan susah. Adapun orang-orang musyrik pada jaman kita selalu berbuat syirik baik dalam keadaan lapang atau susah.

Dalilnya firman Allah Ta'ala:

{فَإذَا رَكِبُوا فِى الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّــاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ} العنكبوت: ٦٥

"dan apabila mereka naik kapal mereka berdoa kepada Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya, maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat , tiba-tiba mereka kembali (mempersekutukan Allah)." (Q.S Al 'Ankabuut:65)

Syarh:
----------

4. Qaidah keempat (yang terakhir):

Sesungguhnya orang-orang musyrik pada jaman kita lebih besar kesyirikannya daripada orang-orang musyrik jaman dahulu yang Rasulullah diutus kepada mereka.

Sebabnya sangat jelas:

Sesungguhnya Allah mengabarkan bahwa orang-orang musyrik jaman dahulu mengikhlaskan ibadah ketika suatu perkara menjadi berat bagi mereka, mereka tidak berdo'a kepada selain Allah karena mereka tahu bahwa tidak ada yang bisa menyelamatkan dari kesulitan-kesulitan kecuali Allah,

Sebagaimana Allah berfirman:

{وإذا مسكم الضر فى البحر ضل من تدعون إلا إياه° فلما نجاكم إلى البر أعرضتم° وكان الإنسان كفورا•} الإسراء:٦٧

"Dan Apabila kamu ditimpa bahaya di lautan niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. maka tatkala Dia menyelamatkan kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterimakasih." (Q.S Al-Israa:67)

Pada ayat lain:

{وإذا غشيهم موج كالظلل دعوا الله مخلصين له الدين...

"Dan apabila mereka dilamun ombak yang besar seperti gunung, mereka menyeru Allah dengan memurnikan ketaatan kepad-Nya..."

Yakni mereka ikhlas dalam berdo'a.

فلما نجاهم إلى البر فمنهم مقتصد} لقمان:٣٢

"maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke daratan, lalu sebagian mereka menempuh jalan yang lurus..."(Q.S Luqman:32)

Pada ayat lain:

{فلما نجاهم إلى البر إذا هم يشركون} العنكبوت:٦٥

"...Maka tatkala Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat , tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan Allah." (Q.S Al-'Ankabuut:65)

Maka orang-orang musyrik jaman dahulu berbuat syirik ketika dalam keadaan lapang, mereka akan berdo'a pada patung, bebatuan, dan pepohonan. Adapun ketika ditimpa kesulitan atau berada di tepi kebinasaan, maka mereka tidak akan berdo'a kepada patung, pohon, batu, atau siapapun dari makhluq, mereka hanya berdo'a kepada Allah semata.

Apabila tidak ada yang bisa melepaskan kesulitan-kesulitan kecuali Allah, maka bagaimana bisa selain Allah diseru ketika dalam keadaan lapang.

Bersambung in syaa Allah...

✍🏻Diterjemahkan oleh Ummu Rumman Qonitah Al Windaniyyah, telah dikoreksi oleh Al-Ustadzah 'Aisyah Ummu Hudzaifah As-Samarindiyyah hafizhahumallah.

Dipublikasikan: Senin, 27 Syawwal 1437H/ 1 Agustus 2016.

Saalikat Manhaj Salaf

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.