Minggu, 21 Agustus 2016

ASBAAB SA'ADATIL USRAH [6]

KAJIAN BAHTERAKU
     [ Pertemuan.6  ]

Dari Kitab: Asbaab Sa'adatil Usrah

AGAR RUMAH TANGGA BAHAGIA

✒Fadhilatus Syaikh Sulaiman bin Salimillah Ar Ruhaili hafizhahullah ta'ala
_______________________

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

تَزَوَّجُوا الْوَدُودَ الْوَلُودَ، فَإِنِّي مُكَاثِرٌ بِكُمْ الْأُمَمَ!

“Nikahilah wanita-wanita yang penuh kasih sayang dan subur! Sebab aku akan membangakan kalian di hadapan umat-umat yang ada (pada Hari Kiamat).”

Bersamaan dengan pengarahan yang agung tersebut, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidaklah mengesampingkan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh insan sebagai manusia biasa, agar kehidupannya menjadi damai.

Oleh sebab itu, wahai saudara-saudaraku, Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu mengatakan, “Dahulu aku pernah berada di samping Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Tiba-tiba ada seorang lelaki yang mendatangi beliau dan mengabarkan bahwa dia menikahi wanita Anshar, maksudnya bahwa dia telah mengkhitbah wanita tersebut untuk dinikahi. Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

أَنَظَرْتَ إِلَيْهَا؟

“Apakah kamu sudah melihatnya?”

Lelaki itu menjawab, “Belum.”

فَاذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا!

“Kalau begitu pergilah, lihat dia!”

Kenapa demikian?

فَإِنَّ فِي أَعْيُنِ الْأَنْصَارِ شَيْئًا

“Sebab ada sesuatu pada mata wanita Anshar itu.”

Lelaki ini dari kalangan muhajirin, mengkhitbah wanita Anshar. Kemudian dia mendatangi Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam dan mengabarkan bahwa dia telah mengkhitbahnya. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan kepadanya, “Apakah kamu sudah melihatnya?” Dia menjawab, “Belum.” Maka Nabi mengatakan, “Kalau begitu pergilah untuk melihatnya!”

Kenapa?

Karena dia orang muhajirin dan pada mata wanita Anshar ada sesuatu, yakni sedikit sipit, yang terkadang orang Muhajirin tidak menyukainya.

Lihatlah, bagaimana Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mengarahkan lelaki itu untuk melihat apa yang bisa menyenangkan hatinya! Sebab dia manusia biasa. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mengesampingkan masalah ini.

Datang pula riwayat bahwa Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu 'anhu mengkhitbah seorang wanita. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengatakan,

اذْهَبْ فَانْظُرْ إِلَيْهَا؛ فَإِنَّهَ أَحْرَى أَنْ يُؤْدَمَ بَيْنَكُمَا.

“Pergilah, lihat dia! Sebab itu lebih bisa mengekalkan hubungan kalian berdua.”

Al Muhgirah radhiallahu 'anhu pun pergi melihatnya.

Perhatikanlah, wahai saudaraku!

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengarahkan Al Mughirah bin Syu’bah radhiallahu 'anhu untuk melihat si wanita yang hendak dinikahinya, kemudian mengabarkan hikmahnya, yaitu lebih bisa mengekalkan hubungan antara keduanya dan agar kehidupan terus berlangsung harmonis antara keduanya.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tidak mencukupkan sekedar lelaki mengetahui agama yang dimiliki oleh wanita yang dikhitbahnya, akan tetapi beliau juga memperhatikan kebutuhan daripada manusia, agar setiap insan bisa merasa senang dengan orang yang akan mendampingi hidupnya.

Ini termasuk sebab terbesar yang bisa mendatangkan kedamaian dalam rumah tangga.

Apabila seorang lelaki menikahi wanita dan dia telah menyenanginya dan wanita itu memiliki dien yang kuat, maka hal itu merupakan sumber kebahagian baginya dalam rumah tangga dan dalam melanggengkan hubungan suami-istri.

Bersambung Insya Allah..

Alih Bahasa : Al Ustadz. Abu Hudzaifah Ahmad bin Kadiyat حفظه الله.

Dipublikasikan: Sabtu,27 Al Muharram 1437 H// 07 November 2015.

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.