KAJIAN AKHLAK
[ Pertemuan. 6 ]
[ Pertemuan. 6 ]
__________________________
Berakhlak Baik Dalam Bermuamalah Kepada Allah
__________________________
__________________________
3⃣ menerima takdir dan ketentuan Allah dengan ridha dan sabar.
Dan ini adalah perkara yang ketiga dari berakhlak baik terhadap Allah .
☝Dan setiap dari kita mengetahui bahwa takdir dan ketentuan Allah Azza wa Jalla yang diatur bagi para makhluknya tidaklah seluruhnya sesuai dengan keinginan makhluk.
Setiap yang ditakdirkan Allah atas kita sesuai dengan keinginan kita?
Dalam artian ia adalah sesuatu yang dicenderungi oleh jiwa-jiwa kita dan sesuai dengan diri-diri kita ?
❕Kenyataannya adalah tidak.
❕Kenyataannya adalah tidak.
Sakit -misalnya- adalah sesuatu yang tidak diinginkan manusia,semua manusia suka menjadi orang yang sehat.
Demikian pula kefakiran, adalah sesuatu yang tidak diinginkan manusia,semua manusia senang menjadi orang yang kaya.
❓ Demikian pula kebodohan, adalah sesuatu yang tidak diinginkan manusia,semua manusia senang menjadi orang yang pintar.
Akan tetapi takdir dan ketentuan Allah Azza wa Jalla itu beraneka macam sesuai dengan hikmah dan kebijaksanaan-Nya. Diantaranya ada yang sesuai dengan apa yang diinginkan dan ia pun merasa tenang dan lapang sesuai dengan tabiatnya. Dan di antaranya ada yang tidak seperti itu.
__
❓Lalu bagaimanakah berakhlak baik terhadap Allah dalam menghadapi takdir dan ketentuan-Nya ?
Yaitu dengan engkau ridha dengan apa yang Allah takdirkan atasmu,dan engkau tenang menerimanya,dan engkau mengetahui bahwa tidaklah Allah -subhanahu wa ta'ala- mentakdirkannya kecuali untuk suatu hikmah dan tujuan yang terpuji yang pantas untuk dipuji dan disyukuri.
Atas dasar ini,maka berakhlak baik terhadap takdir dan ketentuan Allah adalah dengan seseorang meridhai dan menerimanya serta merasa tenang. Oleh karena itu Allah memuji orang-orang yang sabar, Allah berfirman :
وبشر الصابرين الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ
Artinya: “Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka berkata “Innalillahi wa inna ilaihi raji’un”(sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nyalah kami kembali).” (al-Baqarah : 156)
✒Wallahul muwaffiq.
Diterjemahkan dari Risalah Makaarimul Akhlak, Syaikh Al-Utsaimin -rahimahullah- hal.23-24.
✍ Alih Bahasa: Al-Ustadzah Ummu Hudzaifah As-Samarindiyyah -حفظها الله- .
سالكات منهج السلف
0 komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.