Kamis, 29 Oktober 2015

Berakhlak Baik Dalam Bermuamalah kepada Allah -azza wajalla- 2

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
 MATERI AKHLAK 
          [ Pertemuan. 5 ]
〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰
BERAKHLAK BAIK DALAM BERMUAMALAH KEPADA ALLAH -AZZA WA JALLA-
〰〰〰〰〰〰
 2- Menerima hukum - hukum Allah dengan praktek dan pelaksanaan.
✋Sehingga ia tidak menolak sesuatu pun dari hukum Allah,apabila ia menolak sesuatu dari hukum Allah,maka ia telah berakhlak buruk terhadap Allah Azza wa Jalla,sama saja apakah ia menolak karena mengingkari/menentang hukum Allah,atau menolak karena sombong dari melaksanakannya,atau menolaknya karena meremehkan dalam melaksanakannya,karena sesungguhnya yang demikian itu bertentangan dengan akhlak baik terhadap Allah Azza wa Jalla.
 Kita ambil contoh misalnya  :
 apa yang kita rasakan dibulan ramadhan berupa amalan-amalan yang berat. Puasa -tidak diragukan- merupakan sesuatu yang berat bagi jiwa,karena manusia diperintahkan untuk meninggalkan kebiasaannya,seperti  :  makan,minum,dan nikah (jima'),dan ini merupakan perkara yang berat bagi manusia.
☝Akan tetapi seorang mukmin yang baik akhlaknya terhadap Allah Azza wa Jalla akan menerima beban ini -atau lebih tepatnya kemuliaan ini- dia akan menerimanya dengan lapang dada dan tenang,serta luas hatinya. Sehingga engkau bisa mendapatinya melakukan puasa dihari-hari yang panas lagi panjang dalam keadaan ridha dan lapang dada,karena ia berakhlak baik terhadap Rabbnya.
 Akan tetapi orang yang berakhlak buruk terhadap Allah akan menerima ibadah ini dengan berkeluh kesah dan rasa tidak suka,kalau bukan karena takut sesuatu yang tidak terpuji akibatnya niscaya ia tidak akan berpuasa.
contoh yang lain :
Shalat,tidak diragukan sholat itu berat bagi sebagian orang,shalat terasa berat bagi orang-orang munafik, sebagaimana sabda Nabi -shalallahu 'alaihi wa sallam-  :
أثقل الصلاة على المنافقين صلاة العشاء و صلاة الفجر
"Sholat yang paling berat bagi orang-orang munafik adalah sholat isya dan sholat subuh." (HR.Bukhori dan Muslim)
Maka akhlak yang baik terhadap Allah berkaitan dengan perintah shalat adalah engkau melasanakannya dalam keadaan hatimu lapang dan tenang,serta sejuk pandangan.
Engkau merasa gembira apabila melaksanakannya,engkau menunggu-menunggu kehadirannya apabila mendekati waktunya,apabila engkau telah melaksanakan shalat subuh engkau merasa rindu dengan shalat dzuhur,dan apabila engkau telah melaksanakan shalat dzuhur engkau merasa rindu dengan shalat ashar,apabila telah melaksanakan shalat ashar hatimu rindu dengan shalat maghrib, setelah melaksanakan shalat maghrib hatimu rindu dengan shalat isya,setelah shalat isya engkau merasa rindu dengan shalat subuh,dan demikian seterusnya.
 Hatimu selalu terikat dengan shalat-shalat ini,yang demikian ini tidak diragukan adalah bentuk akhlak yang baik terhadap Allah Ta'ala.
Contoh lain yang ketiga dalam permasalahan muamalah :
❌Pengharaman riba, Allah telah mengharamkan riba dengan pengharaman yang jelas di dalam Alqur'an,sebagaimana dalam firmannya  :
و أحل الله البيع و حرم الربا
 "Dan Allah menghalalkan jual-beli dan mengharamkan riba."
Dan Allah berfirman tentangnya  :
فَمَنْ جَاءَهُ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّهِ فَانْتَهَىٰ فَلَهُ مَا سَلَفَ وَأَمْرُهُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَمَنْ عَادَ فَأُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ
" Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Rabnya, lalu kemudian berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang kembali (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
(QS. Al Baqarah ayat: 275)
Dalam ayat tersebut Allah mengancam orang yang tetap kembali melakukan riba setelah datang kepadanya peringatan dan mengetahui hukumnya,mengancamnya dengan kekelan di dalam neraka -wal iyaadzu billah-
maka seorang mukmin akan menerima hukum ini dengan lapang,ridho dan menerima.
✋Adapun selain mukmin maka ia tidak akan menerimanya, dadanya akan terasa sempit, dan bisa jadi ia akan berusaha menghalalkannya dengan berbagai bentuk muslihat, karena kita tahu di dalam riba ada keuntungan yang pasti dan tidak ada bahaya apapun,akan tetapi sejatinya riba itu menguntungkan satu pihak dan kedzaliman bagi pihak lain,oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman  :
وَإِنْ تُبْتُمْ فَلَكُمْ رُءُوسُ أَمْوَالِكُمْ لَا تَظْلِمُونَ وَلَا تُظْلَمُونَ
" Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya."
(QS. Al Baqarah: 279).
✒Wallahul muwaffiq
 [diringkas dan diterjemahkan dari risalah makaarimul akhlak Syaikh Al-Utsaimin -rahimahullah- hal.18-22]
                   
Makarimul akhlak Syaikh Al-Utsaimin -rahimahullah- hal.13
✍ Alih Bahasa: Al-Ustadzah Ummu Hudzaifah As-Samarindiyyah -حفظها الله- .
سالكات منهج السلف
This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.