Kamis, 29 Oktober 2015

Apakah kita harus selalu memaafkan setiap orang yang melakukan kesalahan?

📜✒ Kajian Akhlak ✒📜
        [ Pertemuan ke.9]

〰〰〰〰〰〰〰〰〰〰

🎀 Apakah kita harus selalu memaafkan setiap orang yang melakukan kesalahan ?❓

🌷 Pada pertemuan sebelumnya telah disebutkan bahwa diantara akhlak yang baik terhadap sesama adalah memberi maaf dan berlapang dada terhadap orang yang menyakiti dan mendzalimi kita,dan bahwa yang demikian itu merupakan sesuatu yang disyariatkan berdasarkan dalil-dalil yang telah disebutkan.

❓Namun apakah ini berarti kita diperintahkan untuk selalu memaafkan setiap orang yang melakukan kesalahan ? Dan apakah memberikan maaf itu selalu lebih terpuji dan lebih afdhal ?

🌷 Bisa muncul pemahaman seperti itu apabila kita kembali membaca ayat-ayat yang telah disebutkan. Akan tetapi hendaknya diketahui bahwa memberi maaf itu dipuji apabila pemaafan tersebut mendatangkan sesuatu yang lebih terpuji, oleh karena itu Allah Ta'ala berfirman  :

فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

"Maka barangsiapa mema`afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah." [QS.Asy-Syûrâ :40]

👉🏼Dalam ayat ini Allah menggandengkan pemberian maaf dan perbaikan, sehingga bisa difahami bahwa terkadang memberi maaf itu memberi dampak yang tidak baik.

🔑Karena bisa jadi terkadang orang yang mendzalimimu adalah orang yang memang dikenal dengan keburukan dan kerusakannya,apabila engkau memaafkannya niscaya akan semakin menjadi-jadi keburukan dan kejahatannya,maka yang afdhal dalam keadaan seperti ini untuk tidak memaafkannya dan menghukumnya sesuai dengan kejahatannya, karena hal itu akan membawa perbaikan.

🔊Syaikhul islam Ibnu Taimiyah -rahimahullah- mengatakan:

☝🏽Perbaikan itu wajib,dan memberi maaf itu dianjurkan (sunnah), sehingga apabila dalam memberi maaf akan menyebabkan luputnya kebaikan,maka berarti kita telah mengedepankan sesuatu yang sunnah di atas sesuatu yang wajib, dan syariat kita tidaklah datang dengan yang demikian ini.

👍🏼Dan sungguh benar apa yang beliau katakan, semoga Allah merahmati beliau.
 
🍃Wallahul muwaffiq.

📝 diterjemahkan dengan sedikit perubahan dari risalah makaarimul akhlak Syaikh Al-Utsaimin -rahimahullah- hal.29-30.

✍ Diterjemahkan oleh: Al Ustadzah. Ummu Hudzaifah As Samarindiyyah حفظها الله .

🌸🍃سالكات منهج السلف🍃🌸





This entry was posted in

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.