Rabu, 22 Maret 2017

Ta'limul Abnaa'i (30)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Kamis, 08 Rabi'ul Awwal 1438H/ 08 Desember 2016

Pertemuan ke 30.

(Lanjutan Pelajaran) Allah Berbicara Kepada Siapa Saja Yang Allah Kehendaki

Oleh karena inilah Allah berfirman dalam surat At Taubah:

وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ۚذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَايَعْلَمُون

"Dan jika seorang di antara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke tempat yang aman baginya."

Allah memerintahkan dalam ayat ini kepada orang yang beriman jika salah seorang musyrikin meminta perlindungan maka berilah mereka jaminan keamanan sehingga mereka bisa mendengar kalam Allah.

Sedangkan dikalangan para rasul yang diajak berbicara oleh Allah tanpa adanya perantara dan secara langsung adalah Nabi Musa -alaihissalam-, oleh karenanya beliau dijuluki sebagai kalimullah, dikarenakan kekhususan beliau -alaihissalam- yaitu diajak berbicara oleh Allah غروجل berbeda dengan para rasul yang lain, dikarenakan mereka dikirim Kalamullah melalui perantara wahyu yaitu Jibril -alaihissalam-.

Atas dasar inilah Allah pertegas keutamaan Musa, dan dijadikan sebagai Al-Qur'an yang akan tetap terus dibaca sampai hari kiamat.

وكلم الله موسى تكليما

"Dan Allah mengajak berbicara Musa dengan sebenar-benarnya berbicara". [An Nisa:164]. Bersambung InsyaAllah...

✍🏻Diterjemahkan oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahullah-

»http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

Ta'limul Abnaa'i (29)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛
🕯
Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Kamis, 01 Rabi'ul Awwal 1438H/ 01 Desember 2016.


Pertemuan ke 29.

Allah berbicara kepada siapa yang Allah kehendaki

Demikian juga dalam hadits sahih:

" Allah mengumpulkan hamba-hambaNya dihari kiamat, kemudian Allah menyeru mereka dengan suara yang bisa dengar orang yang jauh sebagaimana orang yang mendengar dari kedekatan:

Akulah Raja, Akulah yang akan Membalas,"

Dan sungguh Allah telah berbicara, Al-Qur'an adalah kalam Allah. Oleh karena itu diperbolehkan bagi kita untuk bersumpah dengan Al-Qur'an, seperti kita katakan:

"Demi Al-Qur'an, aku akan melakukan begini dan begitu"

Sebagaimana yang sudah kita pelajari bersama bahwa kita dilarang untuk bersumpah kecuali kepada Allah saja atau bersumpah dengan nama dan sifat-Nya dan bersumpah dengan Al-Qur'an dimana Al-Qur'an merupakan firman Allah dan itu merupakan salah satu dari sifat-sifat Allah yang sempurna, oleh karena inilah diperbolehkan bagi kita bersumpah dengan Al-Qur'an. bersambung insyaAllah...

✍🏻Diterjemahkan oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahullah-

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

Minggu, 19 Maret 2017

Ta'limul Abnaa 'i (28)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Kamis, 17 Shafar 1438 H / 17 November 2016 M.

Pertemuan ke 28.

Sesungguhnya Allah Berbicara Kepada Siapa Yang Allah Kehendaki

Dan termasuk sifat sempurna yang Allah disifati dengannya adalah Allah berbicara dengan suara yang bisa didengar, dipahami oleh orang yang mendengarkannya.

Namun sebagaimana yang kita ketahui bahwa tidak ada satupun yang serupa dan mirip dengan Allah, kalam Allah tidak sama seperti kalam kita.

Dan Allah khususkan beberapa rasul yang Allah ajak bicara mereka, dan para rasul tersebut mendengar apa yang Allah katakan dengan suara Allah sendiri tanpa ada perantara

Adapun selain mereka para nabi dari kalangan manusia maka tidak mungkin bisa untuk mendengar kalam Allah dengan suara Allah di dunia ini.

Dan mereka bisa mendengar nanti di hari Kiamat, sebagaimana yang dikabarkan Rasulullah:

ﻳﻘﻮﻝ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﺰ ﻭﺟﻞ ﻳﻮﻡ ﺍﻟﻘﻴﺎﻣﺔ: ﻳﺎ ﺀﺍﺩﻡ، ﻓﻴﻘﻮﻝ: ﻟﺒﻴﻚ ﻭﺳﻌﺪﻳﻚ، ﻓﻴﻨﺎﺩﻱ ﺑﺼﻮﺕ: ﺇﻥ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻳﺄﻣﺮﻙ ﺃﻥ ﺗﺨﺮﺝ ﺫﺭﻳﺘﻚ ﺑﻌﺜﺎ إلى النار

Allah berfirman: "Wahai Adam!". Adam menjawab: "Ya, Wahai Allah". Maka diserulah dengan suara: "Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar engkau mengeluarkan sekelompok dari keturunanmu dari Neraka." [Shahih Bukhari: 7483]. Bersambung insyaAllah...


✍🏻Diterjemahkan oleh: Redaktur Saalikat_ManhajSalaf -hafizhahullah-

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

Ta'limul Abnaa'i (27)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Kamis, 10 Shafar 1438H/ 10 November 2016.

Pertemuan ke 27.

SESUNGGUHNYA ALLAH INDAH MENYUKAI YANG INDAH PULA

Ketika para sahabat mendengar Rasulullah bersabda:

لا يدخل الجنة من كان في قلبه مثقال ذرة من كبر

Artinya: "Tidak akan masuk kedalam Surga bagi siapa saja yang dihatinya terdapat kesombongan meskipun sebesar biji sawi."

Para sahabat langsung khawatir dan takut menyenangi pakaian yang indah yang mereka kenakan, juga mereka takut memakai sepatu yang bagus. Mereka takut jika itu semua termasuk bentuk kesombongan yang diharamkan oleh Allah.

Lalu merekapun bertanya kepada Rasulullah terkait hal ini, maka Rasulpun memberitahukan kepada para sahabat satu sifat dari sifat-sifat Allah تعالى, Rasul bersabda:

إن الله جميل يحب الجمال، إنما الكبر بطر الحق وغمط الناس

Artinya : "Sesungguhnya Allah indah menyukai yang indah-indah, sombong itu adalah menolak kebenaran dan meremehkan manusia."

Wahai pemuda yang saya cintai, Makna dari hadits ini adalah:

Allah itu menyukai pakaian yang baru, indah dan bersih.Dikarenakan Allah itu indah menyukai yang indah-indah pula.

Namun Allah tidak menyukai untuk kita bersikap angkuh dan sombong dihadapan manusia dengan pakaian yang indah ini. Atau kita berbangga diri yang kemudian kita termasuk kedalam orang-orang yang tertipu.

Dikarenakan sifat berbangga diri, tertipu, sombong ini semua adalah perangai-perangi jelek yang dibenci Allah.

*Sombong itu engkau mendzalimi manusia dan engkau tidak mau menerima kebenaran, dan bukanlah kesombongan itu engkau memakai baju atau sepatu bagus.

Jika engkau hendak keluar -wahai hamba Allah-, ke kebun yang disana banyak bunga-bunga yang indah yang penuh warna, ada warna kuning, merah, hijau kemudian pemandangan tersebut membuatmu terkagum-kagum, jangan engkau katakan: "Allah", tapi ucapkanlah:

سبحان الله

Artinya: "Maha suci Allah."

Dikarenakan Rasulullah mengajari kita ketika kita melihat sesuatu yang menakjubkan atau yang indah untuk kita katakan:

سبحان الله

"Subhanallah (Maha suci Allah)."
Bersambung InsyaAllah...

✍🏻Diterjemahkan; Redaktur Saalikat -hafizhahullah -

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Saalikat Manhaj Salaf

Ta'limul Abnaa'i (26)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Sabtu, 28 Al-Muharram 1438 H/ 29 Oktober 2016

Pertemuan ke 26.

Bersyukur kepada Allah dengan hati maka bentuknya adalah dengan cara engkau meyakini dalam hatimu bahwa semua kenikmatan ini datangnya dari Allah تعالى dan semua bentuk pujian dan rasa syukur hanya diberikan kepada Allah سبحانه وتعالى atas apa yang telah Allah karuniakan dan berikan kepada kita berupa kenikmatan.

Sedangkan bersyukur dengan lisan adalah dengan engkau mengatakan: "Alhamdulillah" ketika Allah memberi kenikmatan apapun kepadamu.

Adapun bersyukur dengan bentuk perbuatan adalah dengan engkau beramal shalih dengan niatan perbuatan amalmu itu sebagai bentuk syukur dengan bentuk tindakan dan sebagai bentuk penegasan dan panguat atas rasa syukurmu dengan lisan dan hati.

Contoh bersyukur dengan amal perbuatan adalah seperti engkau bersikap lembut kepada adikmu yang laki-laki ataupun adikmu yang perempuan ketika mengajari mereka berdua perkara yang masih baru untuk mereka dalam urusan agama.

Atau seperti engkau menjaga shalatmu dikerjakan di masjid dan engkau meminta kepada ayahmu agar beliau mau mengajakmu untuk mengerjakan shalat fajar.

Atau jika memungkinkan dengan cara engkau bersyukur kepada Allah dengan cara mengambil sedikit uang tabunganmu untuk membeli buku atau kaset rekaman yang membahas tentang tauhid kepada Allah, atau tatacara shalat Nabi, atau yang selainnya dari ilmu agama kemudian engkau berikan sebagai bentuk hadiah kepada salah seorang dari kaum muslimin yang mereka tidak mengetahui sedikitpun tentang agama mereka. Bersambung insyaAllah …


Diterjemahkan oleh: Redaktur Saalikat -hafizhahullah -

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

Ta'limul Abnaa'i (25)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Sabtu, 29 Dzulhijjah 1437 H / 01 Oktober 2016 M​.

Pertemuan ke 25.

Apabila ayahmu tidak punya uang untuk membelikan kamu sepeda baru, janganlah bersedih wahai anakku...!

Ingatlah bahwa Allah telah memberikan kepadamu kenikmatan lain yang sangat banyak.

Allah memberimu dua mata yang dengannya kamu bisa melihat segala sesuatu yang ada di sekitarmu. Sementara di sana ada anak seusiamu yang Allah halangi dari melihat (buta).

Allah juga memberimu dua kaki sehat yang dengannya kamu bisa berjalan, lari dan lompat. Sedang di sana ada anak yang tidak mampu bergerak dari tempatnya kecuali dengn kursi roda atau memakai tongkat.

Allah juga memberimu dua telinga yang dengannya kamu mendengar, dan hidung yang dengannya kamu bernafas dan mencium aroma.

Sungguh, kenikmatan dan pemberian Allah kepada kita sangat banyak dan tidak mungkin kita menghitungnya.

Allah ta'ala berfirman:
"Jikalau kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan bisa menghitungnya." (Q.S An Nahl: 18).

Wajib bagimu wahai pemuda mukmin, Untuk selalu bersyukur, bersyukur kepada Allah dengan Hati, Lisan Dan Amalanmu. Bersambung InsyaAllah...

✍🏾Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu Hudzaifah Ahmad bin kadiyat 'afallahu 'anhu.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat_ManhajSalaf

Ta'limul Abnaa'i (24)

┏━━━━━━━━━━━━━━━🎁🎈━━┓
  ❝ K.A.J.I.A.N  B.U.N.A.Y.Y.A ❞
┗━━🎈🎁━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Ta'limul Abna`i Akidatus Salafis Shalih.​

Karya: Syaikh Abu Abdil A'la Khalid bin Muhammad bin 'Utsman Al Mishri hafizhahullah.​

Sabtu, 22 Dzulhijjah 1437 H / 24 september 2016 M​

Pertemuan ke 24.

Allah Maha Pemberi Rezeki, Maha Pemurah, Yang Memberi & Yang Menahan Pemberian.

Manisan dan buah-buahan yang kamu sukai, itu asalnya adalah pemberian dari Allah Yang Maha Pemurah.

Sesungguhnya Allah Maha Memberi Rezki. Dialah yang telah memberikan kepada ayahmu harta yang digunakan untuk membelikan apa yang kamu sukai.

Oleh sebab itu, wahai pemuda-pemuda Islam, engkau harus bersyukur mengucap "Alhamdulillah" atas berbagai kenikmatan yang telah Allah berikan kepada kalian, berupa makanan, minuman yang menyegarkan, sari-sari buah (jus), dan pakaian-pakaian baru yang kamu kenakan saat hari raya. Kemudian kamu harus bersyukur kepada ayahmu, sebab dialah yang membelikanmu itu semua atas rezeki yang Allah berikan.

Wahai anakku, jika kamu melihat temanmu membeli sepeda baru dan kamu ingin memiliki sepeda yang sama, maka angkatlah tanganmu dan berdoalah kepada Allah:

"Ya Allah Yang Maha pemberi rezki lagi Maha pemurah, berilah aku sepeda baru seperti milik temanku!"

Kemudian temuilah ayahmu dan katakan kepadanya, "Ayah, temanku beli sepeda baru, apa mungkin ayah membelikanku sepeda yang serupa?".

Dan, wajib bagimu wahai anakku untuk berdoa kepada Allah untuk yang kedua, ketiga dan seterusnya, dan jangan bosan banyak berdoa kepada-NYA.

Jika Allah belum mengabulkan doamu, maka terimalah ketentuan Allah dan takdir-Nya dan ucapkanlah:

"Alhamdulillah 'ala kulli hal (segala puji bagi Allah dalam segala keadaan)."
Bersambung InsyaAllah...

✍🏾Diterjemahkan oleh Al-Ustadz Abu Hudzaifah Ahmad bin kadiyat 'afallahu 'anhu.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat_ManhajSalaf