Minggu, 06 November 2016

Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas) 3

┏━━━━━━━━━━━━━━━💧🌷━━┓
          ❝ K.A.J.I.A.N  F.I.Q.H ❞
┗━━🌷💧━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas).

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.


ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ
<ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﺃﺣﻜﺎﻡ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﻭاﻟﻤﻴﺎﻩ>

ﻭﻣﻦ ﺛﻢ ﻛﺎﻧﺖ ﻗﺮﺓ ﻋﻴﻦ اﻟﺮﺳﻮﻝ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ اﻟﺪﻧﻴﺎ؛ ﻓﻬﻲ ﺣﻠﻴﺔ اﻟﻨﺒﻴﻴﻦ، ﻭﺷﻌﺎﺭ اﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ، ﻭﻫﻲ ﺻﻠﺔ ﺑﻴﻦ اﻟﻌﺒﺪ ﻭﺑﻴﻦ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﻫﻲ ﺗﻨﻬﻰ ﻋﻦ اﻟﻔﺤﺸﺎء ﻭاﻟﻤﻨﻜﺮ.

ﻭﻟﻤﺎ ﻛﺎﻧﺖ ﻫﺬﻩ اﻟﺼﻼﺓ ﻻ ﺗﺼﺢ ﺇﻻ ﺑﻄﻬﺎﺭﺓ اﻟﻤﺼﻠﻲ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﺙ ﻭاﻟﻨﺠﺲ ﺣﺴﺐ اﻟﻘﺪﺭﺓ ﻋﻠﻰ ﺫﻟﻚ، ﻭﻛﺎﻧﺖ ﻣﺎﺩﺓ اﻟﺘﻄﻬﺮ ﻫﻲ اﻟﻤﺎء ﺃﻭ ﻣﺎ ﻳﻘﻮﻡ ﻣﻘﺎﻣﻪ ﻣﻦ اﻟﺘﻴﻤﻢ ﻋﻨﺪ ﻋﺪﻡ اﻟﻤﺎء؛ ﺻﺎﺭ اﻟﻔﻘﻬﺎء ﺭﺣﻤﻪ اﻟﻠﻪ ﻳﺒﺪﺅﻭﻥ ﺑﻜﺘﺎﺏ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ...

ﻷﻧﻬﺎ ﻟﻤﺎ ﻗﺪﻣﺖ اﻟﺼﻼﺓ ﺑﻌﺪ اﻟﺸﻬﺎﺩﺗﻴﻦ ﻋﻠﻰ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻣﻦ ﺑﻘﻴﺔ ﺃﺭﻛﺎﻥ اﻹﺳﻼﻡ؛ ﻧﺎﺳﺐ ﺗﻘﺪﻳﻢ ﻣﻘﺪﻣﺎﺗﻬﺎ، ﻭﻣﻨﻬﺎ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ، ﻓﻬﻲ ﻣﻔﺘﺎﺡ اﻟﺼﻼﺓ؛ ﻛﻤﺎ ﻓﻲ اﻟﺤﺪﻳﺚ: "ﻣﻔﺘﺎﺡ اﻟﺼﻼﺓ اﻟﻄﻬﻮﺭ"،

ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ اﻟﺤﺪﺙ ﻳﻤﻨﻊ اﻟﺼﻼﺓ؛ ﻓﻬﻮ ﻛﺎﻟﻘﻔﻞ ﻳﻮﺿﻊ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺤﺪﺙ، ﻓﺈﺫا ﺗﻮﺿﺄ؛ اﻧﺤﻞ اﻟﻘﻔﻞ.
ﻓﺎﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﺃﻭﻛﺪ ﺷﺮﻭﻁ اﻟﺼﻼﺓ، ﻭاﻟﺸﺮﻁ ﻻ ﺑﺪ ﺃﻥ ﻳﻘﺪﻡ ﻋﻠﻰ اﻟﻤﺸﺮﻭﻁ.

Pertemuan ke 3

Kitab Thaharah
«Bab Hukum-Hukum Bersuci dan Air»

Dan oleh karena itu shalat menjadi penyejuk pandangan Rasul shalallahu 'alaihi wassalam dari perhiasan dunia ini, Shalat adalah hiasan para nabi dan simbol orang-orang shalih, dan shalat adalah penghubung antara hamba dengan Rabb semesta alam, dan shalat pencegah perbuatan keji dan munkar.

Manakala telah disebutkan tidak akan sah shalat seseorang kecuali dengan bersuci dari hadats serta najis sebatas kemampuannya, sementara sarana yabg digunakan untuk bersuci adalah Air atau yang bisa menggantikanya seperti tayammum, pada saat tidak ada air. Maka para ulama fiqih rahimahullah mereka memulai pembahasan fiqih dari Kitab Thaharah (Kitab Bersuci)

Dikarenakan setelah dua kalimat syahadat, shalat lebih diutamakan dari rukun- rukun islam yang lainya, maka sepantasnya yang menjadi pendahuluan shalat adalah bersuci, yakni yang dijadikan pendahuluan pembahasanya, karena bersuci adalah kuncinya shalat, sebagaimana didalam hadits disebutkan :

"ﻣﻔﺘﺎﺡ اﻟﺼﻼﺓ اﻟﻄﻬﻮﺭ"

"Kunci Sholat adalah bersuci" (Dishahihkan oleh Syaikh Albaniy dalam Irwa' Alghalil)

Dan yang demikian itu dikarenakan hadats itu menghalangi shalat , hadats ibarat gembok yang dipakaikan pada tubuh orang yang berhadats, maka jika ia berwudhu gembok akan terlepas.

Bersuci adalah syarat sahnya shalat yang utama, dan syarat sebuah ibadah harus dipenuhi dari yang dipersyaratkan ibadah tersebut.

Bersambung insya Allah..

______

Diterjemahkan Akhukum Fillah. Abu Amina Al-jawiy Dipondok Yatim Non Yatim An Nashihah Cepu.

Dipublikasikan; Kamis, 20 Dzulhijjah 1437 H / 22 september 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas) 4

┏━━━━━━━━━━━━━━━💧🌷━━┓
          ❝ K.A.J.I.A.N  F.I.Q.H ❞
┗━━🌷💧━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas).

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.​

ﻛﺘﺎﺏ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ
<ﺑﺎﺏ ﻓﻲ ﺃﺣﻜﺎﻡ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﻭاﻟﻤﻴﺎﻩ>

ﻭﻣﻌﻨﻰ اﻟﻄﻬﺎﺭﺓ ﻟﻐﺔ: اﻟﻨﻈﺎﻓﺔ ﻭاﻟﻨﺰاﻫﺔ ﻋﻦ اﻷﻗﺬاﺭ اﻟﺤﺴﻴﺔ ﻭاﻟﻤﻌﻨﻮﻳﺔ.

ﻭﻣﻌﻨﺎﻫﺎ ﺷﺮﻋﺎ: اﺭﺗﻔﺎﻉ اﻟﺤﺪﺙ ﻭﺯﻭاﻝ اﻟﻨﺠﺲ.

ﻭاﺭﺗﻔﺎﻉ اﻟﺤﺪﺙ ﻳﺤﻞ ﺑﺎﺳﺘﻌﻤﺎﻝ اﻟﻤﺎء ﻣﻊ اﻟﻨﻴﺔ ﻓﻲ ﺟﻤﻴﻊ اﻟﺒﺪﻥ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺣﺪﺛﺎ ﺃﻛﺒﺮ، ﺃﻭ ﻓﻲ اﻷﻋﻀﺎء اﻷﺭﺑﻌﺔ ﺇﻥ ﻛﺎﻥ ﺣﺪﺛﺎ ﺃﺻﻐﺮ، ﺃﻭ اﺳﺘﻌﻤﺎﻝ ﻣﺎ ﻳﻨﻮﺏ ﻋﻦ اﻟﻤﺎء ﻋﻨﺪ ﻋﺪﻣﻪ ﺃﻭ اﻟﻌﺠﺰ ﻋﻦ اﺳﺘﻌﻤﺎﻟﻪ ﻭﻫﻮ اﻟﺘﺮاﺏ ﻋﻠﻰ ﺻﻔﺔ ﻣﺨﺼﻮﺻﺔ، ﻭﺳﻴﺄﺗﻲ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ ﺑﻴﺎﻥ ﻟﺼﻔﺔ اﻟﺘﻄﻬﺮ ﻣﻦ اﻟﺤﺪﺛﻴﻦ...

Pertemuan ke 4

Kitab Thaharah
«Bab Hukum-Hukum Bersuci dan Air»

Makna Thaharah;

Makna Thaharah secara bahasa adalah Suci dan bersih dari kotoran yang bersifat kongrit fisiknya maupun yg bersifat maknawiyah.

Adapun maknanya menurut istilah syariat agama Islam adalah Proses terangkat hadats dan terhilangkannya najis.

Terangkatnya hadats dapat dilakukan dengan menggunakan air yang diiringi dengan niat, air disiram keseluruh angota tubuh jika itu termasuk hadats besar, atau pada anggota wudhu yang empat jika itu hadats kecil, bisa juga menggunakan media pengganti selain air  jika pada waktu tidak ada air atau ketika seseorang tidak mampu menggunakan air (adanya udzur -pent) yaitu dengan menggunakan media pengganti dari debu dengan tata cara khusus . Dan akan datang insya  Allah penjelasan tentang tata cara bersuci dari kedua jenis hadats ini.

Bersambung insya Allah..

______
Diterjemahkan Akhukum Fillah. Abu Amina Al-jawiy Dipondok Yatim Non Yatim An Nashihah Cepu.

Dipublikasikan; Kamis, 27 Dzulhijjah 1437 H / 29 September 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat_ManhajSalaf

This entry was posted in

Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas) Muqaddimah

┏━━━━━━━━━━━━━━━💧🌷━━┓
          ❝ K.A.J.I.A.N  F.I.Q.H ❞
┗━━🌷💧━━━━━━━━━━━━━━━┛

Kitab: Al Mulakhash Fiqh (Fiqh Ringkas).

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.​

اﻟﻤﻘﺪمة
اﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ اﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭاﻟﺼﻼﺓ ﻭاﻟﺴﻼﻡ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺧﺎﺗﻢ اﻟﻨﺒﻴﻴﻦ، ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﻣﻦ ﺗﺒﻌﻬﻢ ﺑﺈﺣﺴﺎﻥ ﺇﻟﻰ ﻳﻮﻡ اﻟﺪﻳﻦ. ﻭﺑﻌﺪ:
ﻓﻬﺬا ﻣﻠﺨﺺ ﻓﻲ اﻟﻔﻘﻪ، ﻣﻘﺮﻭﻥ ﺑﺄﺩﻟﺘﻪ ﻣﻦ اﻟﻜﺘﺎﺏ ﻭاﻟﺴﻨﺔ، ﻛﻨﺖ ﺃﻟﻘﻴﺘﻪ ﻓﻲ اﻹﺫاﻋﺔ ﻋﻠﻰ ﺣﻠﻘﺎﺕ، ﻭﻗﺪ ﺗﻜﺮﺭ اﻟﻄﻠﺐ ﻣﻤﻦ ﺳﻤﻌﻮﻩ ﻭﺃﻟﺤﻮا ﻋﻠﻲ ﺑﻄﺒﺎﻋﺘﻪ، ﻟﻴﺒﻘﻰ اﻻﻧﺘﻔﺎﻉ ﺑﻪ ﺇﻥ ﺷﺎء اﻟﻠﻪ، ﻭﻣﺎ ﻛﻨﺖ ﺃﻧﻮﻱ ﺫﻟﻚ ﺣﺎﻝ ﺇﻋﺪاﺩﻩ، ﻭﻟﻜﻦ ﻧﺰﻭﻻ ﻋﻨﺪ ﺭﻏﺒﺔ اﻟﻜﺜﻴﺮ، ﺃﻋﺪﺕ اﻟﻨﻈﺮ ﻓﻴﻪ، ﻭﺭﺗﺒﺘﻪ، ﻭﻗﺪﻣﺘﻪ ﻟﻠﻄﺒﺎﻋﺔ.
ﻭﻫﺎ ﻫﻮ ﺑﻴﻦ ﻳﺪﻳﻚ ﺃﻳﻬﺎ اﻟﻘﺎﺭﺉ اﻟﻜﺮﻳﻢ، ﻓﻤﺎ ﻭﺟﺪﺕ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺻﻮاﺏ ﻭﻓﺎﺋﺪﺓ، ﻓﺎﻟﻔﻀﻞ ﻓﻴﻪ ﺭاﺟﻊ ﺇﻟﻰ اﻟﻠﻪ ﻭﺣﺪﻩ، ﻭﻣﺎ ﻭﺟﺪﺕ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺧﻄﺄ، ﻓﻬﻮ ﻣﻨﻲ، ﻭﺃﺳﺘﻐﻔﺮ اﻟﻠﻪ.
ﻭﻗﺪ ﻟﺨﺼﺘﻪ ﻣﻦ ﻛﺘﺎﺏ "ﺷﺮﺡ اﻟﺰاﺩ/ اﻟﺮﻭﺽ اﻟﻤﺮﺑﻊ"، ﻭﻣﻦﺣﺎﺷﻴﺘﻪ، ﻟﻠﻌﻼﻣﺔ اﻟﺸﻴﺦ ﻋﺒﺪ اﻟﺮﺣﻤﻦ ﺑﻦ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻗﺎﺳﻢ، ﻣﻊ ﺑﻌﺾ اﻟﺘﻨﺒﻴﻬﺎﺕ ﻣﻨﻲ ﺇﺫا ﻣﺮﺕ ﻣﻨﺎﺳﺒﺔ.
ﻫﺬا، ﻭﺃﺳﺄﻝ اﻟﻠﻪ ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ ﻭﺗﻌﺎﻟﻰ ﺃﻥ ﻳﻮﻓﻘﻨﺎ ﺟﻤﻴﻌﺎ ﻟﻠﻌﻢ اﻟﻨﺎﻓﻊ ﻭاﻟﻌﻤﻞ اﻟﺼﺎﻟﺢ.
ﻭﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻰ ﻧﺒﻴﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ.

Pertemuan. 1

Muqqodimah Syaikh Shalih Fauzan Bin Abdillah Fauzan Hafizhahullah Dalam Kitabnya Mulakhos Fiqhiy.

Segala puji bagi Allah Rabb semesta alam, shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam penutup para nabi, juga kepada keluarganya dan sahabatnya serta pada siapapun yang mengikutinya dengan baik sampai hari kiamat.

Selanjutnya, Kitab berikut ini adalah ringkasan didalam ilmu fiqh disertai dalil- dalilnya berdasarkan kitabullah dan sunnahnya Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, yang pernah saya sampaikan lewat siaran radio dalam beberapa seri, permintaan kepada saya terus berdatangan dari beberapa pendengar mereka mendesak kepada saya untuk mencetaknya, agar manfaatnya bisa terus dinikmati, Insya Allah.

Sebelumnya saya tidak berniat demikian pada saat menyiapkan pelajaran-pelajaran ini,  Akan tetapi ini sebagai tanggapan untuk memenuhi keinginan khalayak ramai, sehingga saya perlu meneliti kembali, menyusunnya serta menyerahkannya kepada penerbit untuk dicetak segera.

Dan ini hasilnya ada diantara tangan pembaca yang mulia, segala manfaat yang pembaca peroleh dalam kitab ini, semata- mata kembali kepada Allah saja, jika ada kealfaan yang pembaca dapati dalam kitab ini tentunya dari saya dan untuk itu saya meminta ampun kepada Allah.

Saya meringkas buku ini dari kitab Ar Raudhul Murbi' Syarah Zadil Mustaqni' dan Dari Hasyiyahnya ( seperti catatan kaki untuk mengomentari, mengkritik atau menjelaskan ditulis oleh para ulama, pent) yang dikarang oleh Al-Allamah Syeikh Abdurahman bin Muhammad bin Qosim Rahimahullah dengan beberapa catatan dari saya pribadi, jika diperlukan secara kontek bahasanya.

Demikianlah , Saya memohon Kepada Allah ta'ala agar memberikan taufiq untuk kita semua agar memperoleh ilmu bermanfaat serta amal yg shalih.

Semoga shalawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad Shalallahu 'alaihi wassalam dan kepada keluarganya dan para sahabatnya.

Bersambung insya Allah..

Diterjemahkan Akhukum Fillah. Abu Amina Al-jawiy Dipondok Yatim Non Yatim Annashihah Cepu Jawa Tengah.

Dipublikasikan; Kamis, 22 Dzulqa'dah 1437 H /25 Agustus 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Sang ibu tidak bisa menunaikan hajat kecuali bila anak membentangkan punggungnya (agar ibu bisa naik diatasnya -pent), menyiapkan air wudhunya, dan tidak melihatnya (ketika sedang buang hajat tersebut)

┏━ ❁✿❁ ━━━━━━━━━━━┓
    M.U.T.I.A.R.A  I.L.M U  
┗━━━━━━━ ❁✿❁ ━━━━━┛

Sang ibu tidak bisa menunaikan hajat kecuali bila anak membentangkan punggungnya (agar ibu bisa naik diatasnya -pent), menyiapkan air wudhunya, dan tidak melihatnya (ketika sedang buang hajat tersebut)

✍🏻Dari Zur'ah bin ibrahim, ada seorang lelaki menemui sahabat Umar sembari berkata :

" Aku memiliki ibu yang sudah tua, beliau tidak bisa menunaikan hajat kecuali bila aku menjadi tunggangannya (naik diatas punggung), kemudian aku membersihkannya, dan aku tidak melihatnya (ketika buang hajat). Apakah perbuatanku sudah menunaikan haq ibuku?."

Beliau (Umar) menjawab : " tidak ! "

lelaki itupun berkata : " bukankah aku telah menggendongnya dan aku menahan tubuhku untuknya?! ",

Sahabat Umar pun menimpali : " ibumu dulu melakukan hal yang sama untuk menjagamu agar engkau tumbuh dewasa, namun engkau melakukannya hanya ingin cepat berpisah dengannya."

Sumber ( Birrul waalidain, karya ibnul jauzy 1/1)
Sumber: https://tlgrm.me/knoozatharia

✍ Diterjemahkan oleh: Al Ustadz. Abu 'Amr As-Sidawy حفظه الله.

Dipublikasikan; Selasa, 17 Al-Muharram 1438 H / 18 Oktober 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat_ManhajSalaf

__________

Teks Arab;

لا تقضي حاجتها إلا وظهره مطية لها ويوضئها ويصرف وجهه عنها                                                                                                        
عن زرعة بن إبراهيم أن رجلاً جاء إلى عمر فقال إن لي أماً بلغ بها الكبر وإنها لا تقضي حاجتها إلا وظهري مطية لها وأوضئها وأصرف وجهي عنها فهل أديت حقها قال لا. قال أليس قد حملتها على ظهري وحبست نفسي عليها. فقال عمر إنها كانت تصنع ذلك بك وهي تتمنى بقاءك وأنت تتمنى فراقها.

{ بر الوالدين لابن الجوزي(1/1)}

Kitab At Tauhid 15

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 15🖇

Pelajaran yang diambil dari hadits (pertemuan sebelumnya):

1. Besarnya keutamaan kalimat Laa ilaha illallah, karena mengandung tauhid dan ikhlas.

2. Keutamaan Nabi Musa 'alaihis salam dan semangat beliau untuk mendekatkan diri kepada Allah.

3. Ibadah tidak boleh dilaksanakan kecuali sesuai dengan syariat Allah. Sehingga tidak boleh bagi seseorang mengadakan kebid'ahan dari dirinya. Karena dalam hadits tersebut, Nabi Musa memohon kepada Allah agar mengajari kalimat untuk berdzikir.

4. Sesuatu yang sangat dibutuhkan maka hal itu banyak didapatkan. Ketika kalimat Laa ilaha illallah sangat dibutuhkan oleh alam ini, maka dzikir tersebut banyak dan mudah dijumpai.

5. Sesungguhnya Allah ada di atas langit, berdasarkan firman Nya: "Dan penduduk langit selain Aku."

6. Semestinya dzikir tersebut diucapkan seluruhnya. Bukan hanya mengucapkan lafdzul jalalah Allah, sebagaimana hal ini dilakukan sebagian orang yang tidak mengerti.

7. Penetapan adanya timbangan amalan.

8. Para Nabi membutuhkan pengingatan akan keutamaan Laa ilaha illallah.

9. Bahwasanya bumi ada 7 sebagaimana langit.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:31)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 05 Al Muharram 1438 H / 06 Oktober 2016M.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid ke 14

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.

Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 14

Dari Abu Sa'id Al-Khudri radhiyallahu 'anhu,

"Sesungguhnya Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

Musa berkata: "Wahai Rabbku, ajarkan aku sesuatu yang (dengannya) aku bisa mengingat-Mu dan berdoa kepada Mu."

Allah berfirman: "Katakanlah wahai Musa, Laa ilaha illallah."

Musa berkata: "Wahai Rabbku, setiap hamba-Mu (sudah banyak) yang mengucapkan kalimat itu."

Allah berfirman: " Wahai Musa, seandainya ketujuh langit beserta penduduknya selain Aku, dan ketujuh bumi diletakkan pada salah satu anak timbangan, dan kalimat Laa ilaha illallah pada anak timbangan yang lain, niscaya akan lebih berat kalimat Laa ilaha illallah."

(Hadits diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan Al-Hakim, dan Al-Hakim menshohihkannya).

Makna hadits secara global:

✍🏻Nabi Musa 'alaihis salam meminta kepada Rabbnya 'azza wa jalla untuk mengajari sebuah dzikir yang bisa dijadikan sebagai wasilah kepada Nya. Kemudian Allah membimbing beliau agar mengucapkan Laa ilaha illallah. Namun Nabi Musa telah mendapati bahwa kalimat itu sudah sering diucapkan oleh manusia, beliau menginginkan dzikir khusus yang berbeda dengan lainnya. Lalu Allah menerangkan tentang besarnya keutamaan dzikir tersebut dan bahwa tidak ada yang bisa menandingi keutamaan ini.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:30-31)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Kamis, 27 Dzulhijjah 1437 H / 29 September 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Majmu'ah Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in

Kitab At Tauhid 13

╔═════════════ ❁✿❁ ╗
       ❝ KAJIAN  TAUHID ❞
╚═══ ❁✿❁ ══════════╝

Kitab: Al-Mulakhosh fii Syarh Kitabut Tauhid.
Karya: Syaikh Shalih bin Fauzan bin Abdillah Al-Fauzan hafizhahullah.

PERTEMUAN KE 13

Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dari Itban.

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

"Sesungguhnya Allah mengharamkan bagi neraka, orang-orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah dengan mengharapkan wajah Allah."

Makna hadits secara global:

Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam mengabarkan bahwa barangsiapa yang mengucapkan kalimat Laa ilaha illallah dengan ikhlas, lalu menjauhi perbuatan syirik secara lahir dan batin, kemudian meninggal dalam keadaan demikian, maka nanti pada hari kiamat dia tidak akan disentuh oleh api neraka.

Pelajaran yang bisa diambil dari hadits:

1. Keutamaan tauhid yaitu bisa menyelamatkan dari neraka menghapuskan dosa-dosa.

2. Iman tidaklah cukup hanya dengan ucapan tanpa keyakinan di dalam hati. Karena hal itu seperti keadaan orang-orang munafik.

3. Iman tidaklah cukup hanya dengan keyakinan tanpa ucapan. Karena hal itu seperti keadaan para pengingkar.

4. Neraka diharamkan bagi orang-orang yang melaksanakan tauhid secara sempurna.

5. Sebuah amalan tidaklah bermanfaat. Kecuali bila dilakukan dengan ikhlas mengharapkan wajah Allah dan tepat sesuai sunnah Rasulullah shollallahu 'alaihi wa sallam.

6. Orang yang mengucapkan Laa ilaha illallah namun tetap berdoa kepada selain Allah, maka ucapan tersebut tidak bermanfaat baginya. Hal ini seperti keadaan para penyembah kuburan saat ini, mereka mengucapkan Laa ilaha illallah namun tetap berdoa kepada mayit dan mendekatkan diri kepada mereka.

7. Penetapan wajah bagi Allah ta'ala yang sesuai dengan Kemuliaan dan Keagungan Nya.

Bersambung insya Allah..

(Mulakhos Syarh Kitab At-Tauhid hal:28-29)
✍🏻Diterjemahkan Oleh: Redaktur Saalikat

•Dipublikasikan: Rabu, 19 Dzulhijjah 1437 H / 21 September 2016 M​.

» http://saalikatmanhajsalaf.blogspot.co.id/
» bit.ly/Saalikat_ManhajSalaf

Saalikat Manhaj Salaf

This entry was posted in